Pages

Setelah Berumah Tangga

Mohamadmafaza - halo blog, lama nih nggak cerita lagi denganmu hehe. Eh btw terakhir nulis disini waktu gw masih jomblo dan itu udah 5 tahun lalu, tepatnya tahun 2019.

Mau cerita dari mana ya, karna sekarang keadaan sudah berubah drastis setelah banyak sekali melalui banyak ujian dan rintangan hehe. Ya semenjak tahun 2019 akhir gw kenal dengan seseorang yang bernama Ratri Puspita Sari yang sekarang jadi istri gw, emang udah banyak hal yang berubah dari hidup gw, ya mulai dari perubahan fisik, pola pikir dan lainnya, dan akhir tahun 2020 gw memutuskan untuk menikahi wanita yang udah gw kenal selama kurang lebih satu tahun itu.

Awal mula pernikahan berjalan dengan lancar dan penuh dengan rasa canda cinta, cieee, hehe, ya naamanya juga awal-awal pernikahan ya. Tapi setelah berjalan kurang lebih 4 bulan semua mulai terlihat dan mulai ada keganjalan hati, dari mulai sifat dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan ekspetasi. Mau tidak mau emang harus dijalani sebagai seorang pelaku bahtera rumah tangga.

Singkat cerita saja, sekarang usia pernikahan sudah memasuki tahun ke 4, alias sudah 4 tahun menjalin kehidupan berumah tangga dengan sang istriku. Perasaan campur aduk, mulai dari tak ada kecocokan lagi dengan mertua sampai harus menurunkan ego seuturun turunnya, karna gw gak mau rumah tangga gw berlangsung tak harmonis. Dari apa yang gw rasakan sekarang, gw juga mulai untuk belajar hidup, dari belajar hidup sabar, menghargai dan hidup yang sekiranya tidak merugikan orang lain.

Sekarang gw juga udah punya anak 1, si cantik nan pintar Humaira Aqila Farannisa. Btw kenapa gw selipkan nama Aqila di tengah nama anak gw, karna dulu gw pernah suka dengan seseorang yang bernama Aqila, dan dia adalah orang yang bisa membuatku sembuh dari luka lama dari seseorang yang lain. Dan gw pengen anak gw juga jadi anak yang bisa menyembuhkan segala rasa capek, rasa lelah ayahnya dari kehidupan di dunia ini.

Selain itu juga, gw juga sempet masih menaruh harap dengan seseorang yang bernama Aqila itu, karna rasa yang sudah dia berikan ke gw dulu rasanya masih membekas, dan obat hati itu masih gw simpan rapat di dalam hati, sebagai kenangan hidup gw di masa lalu.

Tapi sekarang rasa itu udah mulai pudar karna situasi berumah tangga yang terkadang sangat rumit, jadi perasaan yang awalnya gw jaga ini menghilang dengan sendirinya. Ya memang sedikit tidak baik mengingat seseorang di masa lalu karna gw sekarang juga udah  berumah tangga, dan udah punya anak juga.

Mungkin itu aja yang bisa gw ceritain sama si blog hari ini, intinya gw nulis gini cuma ingin sedikit mencurahkan isi hati gw ke tulisan, karna gw juga bingung mau curhat ke siapa lagi hehe.

Oke see you, blogger.

0

Seperti Kembali Waktu SD

Mohamadmafaza - Dalam hidup, pasti kita punya masa-masa yang berkesan. Menurutku, masa berkesan itu adalah waktu Sekolah Dasar. Waktu dimana benar-benar tanpa beban, dan waktu yang banyak dihabiskan bareng teman-teman. Entah itu teman bermain, atau teman yang bisa jadi teman cinta monyet hehe,

Di masa-masa SD dulu, banyak sekali hal yang membuatku berkesan. Dari suka dengan beberapa teman wanita, semangat karna bisa ketemu doi, yaa pokoknya hampir didominasi dengan suka sama lawan jenis hihi.

Sekarang, di masa depan, di umur 24 tahun, yang awalnya ingin bekerja di dunia media informasi, akhirnya berpindah ke dunia pendidikan Sekolah Dasar, Disni, aku banyak sekali melihat anak-anak yang sama dengan masaku dulu. Bukan sekedar kebersamaan, tapi bagaimana mereka menumbuhkan semangat mereka untuk bersekolah.

Sebagian mungkin ada yang saling suka, ya hanya sekedar untuk semangat mereka, tapi menurutku itu lebih dari soal semangat, tapi juga merintis kenangan masa kecil mereka untuk mereka kenang di masa depan.



Menjadi seoarang guru SD, yang memang awalnya tidak ada tujuan sama sekali, sekarang akhirnya aku rasakan. Mungkin peribahasa "Buah pohon tidak jauh dari pohonnya", ya karna kedua orang tuaku adalah seorang guru, jadi takdirku juga paling tidak jauh dengan orang tuaku.

Rasa takut yang sempat menghampiriku, sekarang sudah hilang. Karna menjadi seorang guru adalah sebuah profesi yang sangat menyenangkan dan bisa menimbulkan hawa positif pada batin.

Disela kesibukan yang ada, ada beberapa murid yang menyenggol hati ini. Ya awalnya mungkin hanya melihat tanpa ada sesuatu apapun ya, tapi semakin kesini anak tersebut malah mendekat dan hati ini serasa ingin menyambut baik kedatangannya.

Tak bisa dipungkiri, perasaan ini seperti dengan teman seumuran yang ingin menjadi satu dalam ikatan sebuah hubungan. Tak mau munafik, akhirnya pun perasaan ini menyatukannya. Sedikit heran kenapa hati ini bisa semudah itu untuk menyambut baik, yang notabene sangat jauh dari umur yang ku miliki sekarang.

Dari perasaan itu, aku teringat dengan masa-masa SD ku dulu, yang sangat mudah untuk merespon hati lawan jenis. 

Ya intinya aku hanya mensyukuri apa yang Allah berikan, terutama perasaan yang sebelumnya belum pernah aku kira akan datang.

Aku sangat menyukai pekerjaan ini, dan aku syukuri semua apa yang ada dalam diriku, terutama nikmat mempunyai perasaan yang positif. :)
0

Ketika Cinta Datang Tiba-TIba

Mohamadmafaza - 12 Tahun lalu, tepatnya tahun 2007, aku mendekati kelulusan masa-masa berkesanku saat di SD. Saat itu mungkin menjadi hal yang paling sedih, karna harus meninggalkan teman-teman sejawatku, terutama meninggalkan perasaan yang baru saja tumbuh saat akhir-akhir di bangku sekolah dasar.

Waktu demi waktu aku lalui, banyak sekali pergolakan hati, pergantian perasaan, sampai pada akhirnya lulus MTs pun ku lalui dengan penuh perjuangan dan tantangan yang amat sangat menguras hati dan air mata.

Waktu SMK, hampir jarang ku temukan perasaan yang menghinggapi ku, karna mungkin sekolahku yang mayoritas laki-laki, menjadikan sulit menemukan tambatan hati. Tapi masih ada suatu waktu, aku berhasil balik dengan seseorang yang pernah ku kenal saat MTs. Ya namanya juga anak muda yang masih labil, cinta itu juga tak berlangsung lama, dan kembali harus mengarungi cinta yang lain lagi.

Lulus SMK pun ku lalui dengan perasaan yang sedikit was-was, antara kuliah dan kerja. Pada akhrinya pun jalan kuliah lah yang aku tempuh untuk masa depanku. Oke daripada kelamaan, langsung saja beranjak ke pekerjaanku ketiga setelah lulus dari kuliah.



Setelah resign dari sebuah perusahaan media berita, aku melanjutkan meniti karir di lembaga pendidikan keagamaan. Dari situ aku sedikit mengenang saat waktu SD dulu, mereka yang sangat senang dengan situasi sekolah, teman sejawat, teman seperjuangan, seperti benar-benar membuatku bernostalgia.

Berjalannya waktu, ada sesuatu yang membuatku tak menyangka sebelumnya, sesuatu perihal perasaan terhadap anak didik. Awalnya sih biasa aja, hanya sekedar tau aja dari awal disitu, tapi beberapa bulan berjalan, si peserta didik ini berbicara selayaknya akan menjadi teman hidup, cieeeee.

Ya mungkin ku kira itu sebuah candaan biasa, tapi semakin hari entah kenapa perasaan ini menjadi nyaman, bahkan bisa dibilang bangun cinta (bukan jatuh cinta, karna jatuh itu sakit). wkwk. 

Notabene beda umur 12 tahun (seperti yang aku bahas di awal paragraf), tapi perasaan ini jauh dari yang aku pikirkan sebelumnya. Sempat tidak menyangka bahwa ini adalah sebuah perasaan yang terus tumbuh, pada akhirnya aku nikmati, dan aku bersyukur perasaanku masih bisa merasakan hadirnya cinta, setelah baku hantam dengan perasaan seseorang sebelumnya.

Aku tak tau perasaan ini akan tumubuh sampai kapan, atau kah akan bernasib sama seperti perasaan yang sebelum-sebelumnya, akau pun tak tau. Aku sekarang hanya bisa menikmatinya sekedarnya, tanpa berharap lebih, tanpa ekspetasi lebih, yang terpenting jalani apa yang Allah berikan, apap pun itu, seperti halnya perasaan ini, yang mungkin sangat-sangat tak masuk logika.

Oke, tulisan ini dibuat sebelum tidur, padahal udah mau beranjak tidur, tapi masih nyimpen perasaan aja ke si anak itu. Dan hari ini pun kita sepakati sebagai hari jadi kita (heleeeh kek anak ABG aja dul). nggak apa sih ya, lagian semua sudah ada yang ngatur kok, hambanya tinggal bersyukur aja, sama jaga diri dari hal-hal negatif. See you teman, semoga perasaan ini good ending ya :)

0

Bangun Cinta Kah ?

Mohamadmafaza - Perjalanan yang panjang, masih ku tempuh untuk mendapatkan cinta sejati. Bukan hal mudah untuk menemukan yang bisa dijadikan referensi bagi masa depan. Tapi seiring berjalannya waktu, banyak berbagai orang ku temui, tak terkecuali dengan teman sekantor, yang pada akhirnya aku terjatuh dalam lubang cinta yang salah.

Dalam hal itu aku berusaha untuk mengambil segala pelajaran dan hikmah, dan pada akhirnya bisa ku ambil pelajaran berharga, yaitu jangan sampai kau berikan cinta secara penuh, sebelum kau tau tentang apa-apa tentang dia.

Ilustrasi

Tapi ada sesuatu yang membuatku berpikir berulang ulang tentang hadirnya cinta yang kadang tak dipastikan kapan datang. Ya, memang ini bukan semurninya cinta, tapi mengandung perasaan yang menimbulkan damai dalam hati. Apakah ini akan menjadi suatu perasaan yang membangun cinta ? ku rasa belum sampai sejauh itu.

Banyak hal yang harus aku pikir matang-matang, sebelum menentukan bagaimana hati ini selanjutnya akan berlabuh. Hal lain yang membuatku yakin akan perasaan damai ini adalah pengalaman dari orang lain, yang mungkin awalnya mustahil, tapi akhirnya bisa tercapai kesepakatan hati dalam ikatan dunia akhirat.

Ya aku hanya bisa pasrah dengan sang maha pencipta, apakah ini yang dimaksud bangun cinta ? yang berawal dari kecil, hingga nanti bisa menjadi besar ? Ataukah aku yang terlalu baper ? Aku siap bagaimana nanti :)
0

Perjalanan Sebuah Perasaan

Mohamadmafaza - Dalam sebuah perjalanan tidak selalu berjalan mulus, entah itu ada polisi tidur, atau kayu yang menghalangi jalan, intinya di setiap perjalanan tidak semua mulus, terutama perjalanan cinta seorang bujangan.

Berbeda dengan perjalanan pada umumnya, ini merupakan perjalanan yang berat. Perjalanan yang akan membuat hati dan pikiran sulit melogika, rasa yang sulit terungkap, serta hati yang gundah.

Perjalanan buruk yang membekas membuat tidak ingin berjalan lagi, tapi tidak itu arti sebuah perjalanan. Perjalanan yang indah dimulai dari kehati-hatian dalam berjalan, dan kesabaran dalan melewati segala jenis rintangan.

Perjalanan sebuah cinta misalnya, banyak sekali hal yang membekas dalam perjalanan ini. Bukan hanya soal hati, tapi soal komitmen dan masa depan. 

Mencari Cahaya
Rasa kecewa yang membekas, luka hati dari perjalanan masa lalu, membuat perjalanan yang akan dilalui kedepannya mulai terhambat. Sulit memahami logika, tak sabar dan mungkin membuat suatu keputusan yang tidak tepat.

Rasa kecewa ini, seperti membutakan jalan dari sebuah perjalanan. Masa lalu yang sangat mengecewakan itu seperti membuat angin kegelapan yang menutupi perjalanan menuju masa depan.

Tak tau harus bagaimana, angin kegelapan itu benar-benar masih menyelimuti jalanan. Tak tau harus lewat mana lagi, karna angin ini seperti membuat hati gundah tanpa arah.

Ada sebuah perasaan yang mungkin membuatku takut untuk melangkah, apakah ini langkah yang terlalu cepat ataukah hanya langkah takut untuk berjalan ke depan.

Terbelenggu dalam jalan gelap, yang tak tau harus bagaimana untuk berjalan ke depan. Dan sampai tulisan ini ditulis, sang penulis masih mencari cahaya untuk meneranginya berjalan.

Semoga ada jawaban untuk menemukan cahaya itu, cahaya terang yang akan meneranginya menuju masa depan.
0

Melepaskan

Mohamadmafaza - Seseorang itu hadir, tidak ku ketahui kenapa dia hadir tanpa ku harapkan sebelumnya. Berawal dari hal kecil, seseorang itu telah mengubah diriku. Mengubah hal yang sebelumnya belum terlintas di benakku. 

Dalam perjalanan itu, aku mulai keluar dari batas zona. Aku mulai sadar, bahwa ini merupakan korban dari perkataanku dengan temanku dulu. Dari situ aku mulai berpikir, bahwa nge-judge merupakan hal yang akan menjadi boomerang, dan itu telah ku alami. Disitu aku mulai seperti dihakimi oleh perkataanku itu. Aku mulai tidak bisa mengendalikan diri, perasaan ini semakin jauh, amat sangat jauh.

Dari perasaan itu, aku mulai merasa di dalam penjara perasaan, di dalam penjara yang sulit untuk keluar. Hal-hal yang sebelumnya aku belum mengetahui, mulai aku ketahui, terutama mulai mengetahui pribadiku lebih dalam.  Belajar demi belajar aku lalui, belajar sabar, belajar mengendalikan diri, dan belajar menjadi pribadi yang tidak egois.

Bukan hal yang sia-sia, aku mulai mengambil hikmahnya. Dari situ aku mulai berinteraksi dengan dewasa, dan mulai merencakan kedepannya dengan matang.



Hari demi hari, Minggu demi minggu, Bulan demi bulan, ku lalui. Aku terkadang masih berpikir tentang seseorang yang lain, tentu dengan orang yang pernah membuatku sangat berkesan. Tapi dari pemikiran itu, aku selalu berpikir bahwa ini tidak  semestinya harus aku harapkan dalam-dalam, karna saat itu aku sedang bersama orang yang tidak aku harapkan tadi.

Aku berusaha melupakan, tapi keberpihakan itu seperti sangat kuat. Aku pikir ini bukan saatnya berpikir yang tidak mungkin untukku, tapi aku coba untuk berpikir kedepan, ini bisa jadi gangguan.

Bulan demi bulan berlalu, sampailah pada titik jenuh. Disaat jenuh itu, mulailah melepaskan adalah hal yang harus aku lakukan. Disamping rasa yang dilepas, masih terbenak hati yang tidak menentu. Inilah proses belajar kembali aku lalui.

Pada akhirnya perasaan ini mulai habis dengan sendriinya,, tapi masih ada sisa-sisa yang masih belum keluar dari benak. 

Dengan kata-kata seorang malaikat yang dikiriman ke bumi (ibu), akhirnya aku mulai untuk melepaskan semua kegundahan hati. Dari itu, aku mulai belajar kembali untuk setia pada komitmen yang pernah aku buat.

Tak terasa jauh-jauh hari ku lalui dengan hal yang biasa saja. Beberapa hal pernah aku utarakan, dan pada akhirnya hal itu menjadi boomerang.

Seperti halnya air mengalir, air itupun sedikit banyak sudah membasahi sekitar. Dari air itu, aku mulai untuk mengambilnya. Aku berharap air ini bisa menjadi air pendingin, bahkan bisa menjadi air menyegarkan hati. Tapi tidak, air itu menjadi keruh, dan membuatku ingin menghentikan aliran air ini.

Ibu, akhirnya aku berbicara dengannya. Dengan hati yang ikhlas, tanpa ada paksaan, dan dari keruhnya air tersebut, aku mulai menutup sumber air itu. Mulai melepaskan apa-apa yang bisa menyebabkan air keruh itu kembali.

Dari tulisan diatas, ada satu hal yang paling penting. Aku masih berpihak denganmu, si periang rindu, yang pernah membuat masa-masa berkesan dulu, masa-masa akhir, yang membuatku menyesal untuk melepaskan masa itu. 

Semua, hanya Allah yang tau :)
0

Hijrah Kekinian

Mohamadmafaza - Hidup yang penuh lika liku memang terkadang menjadikan seseorang sadar akan sesuatu. Hal tersebut didorong dengan banyaknya orang yang menginfluencer orang lain dari sosial media, maupun lewat interaksi sosial. Seperti halnya fenomena "Hijrah".


Banyak sekarang terutama para wanita yang "berhijrah", dan pola pikir mereka pun banyak yang berubah, bahkan bisa dibilang drastis dan tidak rasional. Seperti yang sata temui pada teman SD saya sendiri.

Kemaren saya membuat akun Instagram baru, karna akun Instagram yang lama story tidak bisa update , jadi saya putuskan untuk mengahpus akun lama, dan membuat akun yang baru. Untuk menambah followers, saya memfollow teman-teman saya, dari teman SD sampai temen kuliah. Semua lancar-lancar saja ketika saya meminta meminta mereka untuk follback saya, tapi ada yang aneh dengan salah satu teman SD saya.

Jadi ketika saya meminta follback ke dia, tidak berselang lama dia membalas, "maaf tidak memfollow cowok", dengan emot maaf dan senyum. Lah !! saya berpikir, ini saya temennya loh, bahkan saya juga orang baik, gak pernah pernah neko-neko atau nglaukuin hal apapun. Tapi kok yaa kesannya gitu, njiirrrr !!!!!

Gini deh, kalo cuma follow saja tidak mau, mending gausah bergaul dengan para cowok-cowok di luar sana, kan sama aja boong !. Jujur sih, saya heran bangett, itu cewe sampe segitunya. Kalo seandainya dia nggak mau bales chat cowok yang basa basi oke bisa diterima, atau dia nggak mau masuk grup-grup WA yang nggak jelas okelah (MEMUTUS HUBUNGAN SILATIRAHIM). Tapi kenapa hanya memfollow saja tidak mau, kalo alasannya hjrah-hijrah kekinian atao apalah.

Ya memang sih itu hak dia, tapi kok ya sampai segitunya. Sama aja kalo dia lagi lewat di jalan, ada temennya cowok lewat, terus dia disapa, masa harus diem, kan nggak baik -__-.

Intinya dari tulisan saya ini hanya menyampaikan opini saya, kalau jangan terlalu berlebihan lah ya, masalah sepele juga kok itu. Lagian jarang ketemu juga, masa hanya follow sebagai rasa pertemanan saja tidak mau. Yang penghafal Al-Qur'an saja tidak sampai gitu kok, anak kyai pun nggak sampai begitu kok, itu siapaaaa.. gayanyaaaaa. Sama temen aja sok gaya sampe segitunya. 


1

Pengen Kuliah Lagi

Mohamadmafaza - Siapa yang tidak kangen masa-masa kuliah, masa-masa dimana mendapatkan banyak pengalaman untuk kedepannya. Selain itu masa-masa ketika telat masuk kelas juga terkadang bisa menjadi kenangan tersendiri ketika sudah lulus kuliah hehe. 

Mungkin kebanyakan mahasiswa semester akhir berpikir, bahwa lulus tepat waktu adalah masa yang menjadi target yang harus mereka capai, tapi ketahuilah, ketka kalian sudah lulus kuliah, masa-masa kuliah itu akan membayangi kalian ketika kalian sudah lulus, bahkan sudah mendapat pekerjaan sekalipun.



Ketka lulus kuliah memang menjadi kegembiraan, apalagi bisa langsung mendapat pekerjaan tanpa harus menunggu lama. Sebauh tuntutan untuk bisa mendapat pekerjaan cepat memang menjadi dasar kita ingin lulus tepat waktu. 

Saat awal-awal kelulusan memang belum terasa, tapi ketika sudah 3-4 bulan setelah kelulusan sudah mulai kangen dengan suasana kampus, suasana warung dekat kampus hehe, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kampus. Apalagi dengan seseorang yang pernah mengisi hati saat awal-awal kuliah dulu cieeee.. :D

Ketika sudah punya penghasilan sendiri dari pekerjaan kita setelah lulus, pasti ada pikiran untuk bisa melanjutkan ke jenjang S2. Bukan karna ingin mengejar tittle, tapi untuk nostalgia saat kuliah dulu :D

Tapi sebelum kita masuk ke jenjang S2, kita juga harus memikirkan setelah lulus S2 akan kerja dimana ?? . Karna semakin dewasa, kita juga musti memikirkan pekerjaan untuk masa depan kita. Jadi bukan hanya sebagai rasa kangen kuliah, kita mengorbankan uang dan tenaga tapi tidak dibarengi dengan target masa depan yang baik.

Ya mungkin hanya ini saja tulisan saya, kurang nyambung mungkin ya hehe. Intinya saya lagi kangen dengan suasana kuliah dulu, yang penuh kesan dengan teman-teman dan dosen hee. Yang terpenting, hadapai masa depan dengan usaha dan doa, serta perbanyak melakukan kebaikan kepada orang lain. Stay Positive :D


0

Tips Cepat Selesai Dalam Mengerjakan Skripsi

Mohamadmafaza - Skripsi merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh mahaiswa tingkat akhir. Berbagai tahap dilalui dalam fase ini, terutama dalam penentuan judul skripsi. Bukan hal yang mudah memang untuk membuat sebuah judul yang sekiranya bisa dikerjakan sesuai kemampuan. Terkadang kita harus menuruti apa kata dosen untuk merajuk pada judul skripsi. Tapi tidak menutup kemungkinan kita bisa menego judul skripsi yang lain.


Disini saya akan coba memberikan tips bagi kalian yang sedang mengerjakan skripsi, agar cepat selesai tepat waktu. Sehingga tidak lagi ditanya "kapan wisuda?" hehe.



Saya sendiri mengerjakan skripsi selama 4 bulan, terhitung sejak acc judul skripsi sekitar bulan April 2017, dan selesai Agustus 2017. Ya memang sih skripsi saya ini mengembangkan program yang ada, tapi semua harus dirombak sesuai dengan konsep yang dosen minta. Oke langsung saja ya..

1. Niatkan Dalam Hati Kalian "Saya Usaha Dulu, Masalah Apapun Yang Terjadi, Belakangan"

Ini memang sudah saya konsep dari awal saya acc judul, kalau semua tergantung doa dan usaha kita. Jangan sampe kita salah niat, bener-bener niatin.

2. Fokus Ke Skripsi Saja

Memang bukan mudah untuk fokus penuh ke skripsi. Pasti ada godaan-godaan yang bikin kamu sulit konsentarsi. Seperti halnya nyambi kerja freelance yang menghasilkan. Bisa dipastikan hal tersebut akan menghipdnotis fokus kamu ke skripsi.

Jadi intinya boleh saja nyambil hal lain, tapi skripsi harus jadi prioritas.

3. Rajin Bimbingan

"Jangan Kasih Kendor" mungkin itu kata-kata yang pas untuk kalian ketika masa-masa bimgingan. Terus ajuin laporan skripsi kalian, kalo perlu datang ke rumah dosennya. Tiap ada kesempatan bimbinngan pastikan kalian ada, jadi dosen juga akan menilai kalian dari segi keaktifan bimbingan.

Dulu saya ketika bimbingan, hampir 3-4 kali seminggu, tiap habis revisi saya kerjain, besoknya saya ajuin lagi, seperti itu terus sampai ACC. hahaha, dan dulu kalau sehari aja saya nggak bimbinngan, padahal ada bimbingan, nyeselnya bisa seharian dan bisa bikin badmood :D

Semoga jika kalian menerapkan tips diatas, insya Allah kalian bisa selesai skripsi secepatnya, dan bisa lulus tepat waktu. :)

Mungkin itu saja tips dari saya, terima kasih yang udah nyempetin baca, semoga bermanfaat. Semangat skripsi yang sedang skripsi, karna sehari menunda bimbingan = sehari menunda lamaran :D

btw saya cowok sendiri se angkatan 2013 yang wisuda tahun 2017 lalu wkwk
2

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com